Pilih Novel atau movies...
Harry Potter books or the movies?
Ayat-Ayat cinta book or the movie?
Laskan Pelangi book or the movie?
Twilight book or the movie?
Kalo liat film nya:
1. Lebih ringan, karena langsung di sajikan secara audio visual
Maksudnya kita gak harus berimajinasi dan mikir-mikir lagi karena semuanya sudah di sajikan lengkap,secara audio maupun visualnya, tinggal duduk manis dan nikmatin aja.
2. Lebih singkat durasi waktu nya, biasanya film kan rata-rata 2 sampai plg lama 3 jam
3. Lebih murah? he..he..karena notabene harga buku di indonesia biasanya lebih tinggi dari harga tiket bioskop maupun harga DVD or VCD original filmnya, kecuali kalo nontonnya di DVD or VCD bajakan. Bandingkan dengan jika membeli buku nya, apalagi kalo membeli yang versi englisnya (misal Harry Potter atau Twilight), belum lagi kalo edisi hard covernya.
Keliatannya lebih mengasyikkan kan? tapi gak tau kalo buat saya justru jauh lebih mengasyikkan untuk menikmati semua itu dalam versi buku atau novelnya. Kenapa?
1. Imajinasi yang kita bayangkan bisa jauh lebih mengasyikkan dengan membaca kata-kata yang ada dalam buku. Hal-hal yang di gambarkan dengan kata-kata,dibantu dengan imajinasi, bisa menjadi hal yang jauh lebih menarik dan dahsyat di bandingkan dengan langsung melihat dan di sajikan secara audio visual, terutama untuk cerita yang membutuhkan efek-efek khusus.
Coba saja banding kan membaca serial Harry Potter dengan melihat filmnya.Klo buat saya jauh lebih mengasyikkan dan lebih dahsyat membayangkan efek-efek sihir, tampang2 para penyihir maupun monster yang ada di buku, dibandingkan dengan yang di visualisasikan melalui film nya.
Atau bayangan kecantikan dan ketampanan para vampir di serial Twilight, jauh lebih asyik membayangkan apa yang digambarkan melalui kata-kata di novel nya dibandingkan dengan filmnya.Dalam bayangan saya Edward Cullen yang di buku jauh lebih tampan dibandingkan dengan yang di gambarkan dengan sosok Robert Pattison..he.he..
Atau kesahajaan tokoh Fachri dalam Ayat-ayat cinta, lebih mendalam jika di gambarkan melalui kata-kata dibanding setelah di perankan oleh Fedi Nuril (soal nya buat saya Fedi lebih jauh lebih keren klo lagi manggung dengan band Garasinya dibanding lg main film.he.he..)
Mungkin yang lebih menghibur adalah film Laskar Pelangi, yang dibantu oleh keindahan pantai pulau Belitong, sehingga bisa menjadi point lebih dibanding bukunya.
2. Lebih detil dari sisi penggambaran cerita dan alur cerita. Liat aja dari penampilan buku-buku nya yang saking tebalnya bisa di jadiin ganjelan pintu.he.he..Itu karena gambaran di buku lebih mendetil, dibandingkan dengan filmnya yang sudah di ambil intisari nya saja, bahkan akhirnya sampai merubah isi cerita dan merubah esensi dari bukunya hanya karena memaksakan durasi ataupun segi komersil.
But however, saya selalu lebih bisa menikmati buku-buku dibandingkan dengan setelah buku tersebut di filmkan. Mungkin karena imajinasi saya yang terlalu tinggi waktu membaca bukunya, kemudian membandingkan dengan audio visualnya yang ternyata tidak sebanding dengan apa yang saya khayalkan selama ini, sehingga saya jadi selalu kecewa dengan film-film nya tersebut.Mungkin langkah-langkah berikut ini bisa jadi alternatif:
1.Mungkin sebaiknya tidak perlu membaca buku nya, langsung saja menikmati filmnya, sehingga tidak perlu membanding-bandingkan kedua nya.
2.Atau kalo sudah membaca bukunya, tidak perlu menonton filmnya lagi, supaya tidak kecewa.
3.Atau persiapkan diri untuk tidak terlalu membandingkan atau merasa kecewa jika tetap mau menikmati kedua-duanya, baik buku maupun filmnya.
Karena memang bukan lah hal yang mudah untuk menuangkan kekuatan yang ada dalam kata-kata serta imajinasi pembaca ke dalam audio visual dengan segala keterbatasannya.
Bagaimanapun juga kita harus mengapresiasi keduanya sebagai hasil karya para penulis ataupun sutradara dan penulis skenario, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
BAGAIMANA DENGAN ANDA...PILIH BUKU OR FILM NYA NIIIH....
No comments:
Post a Comment
Dont be hesitate to give any comment on my posting...