Tuesday 5 May 2009

Tentang kasus Nasrudin & Antasari

Bak seorang selebriti, berita soal Antasari Azhar yang dijadikan tersangka kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Direktur PT Rajawali Putra Banjaran, mampu mengalahkan berita soal hebohnya koalisi partai, pencalonan capres & cawapres, kisruhnya pelaksanaan pemilu legeslatif, maupun gosip2 murahan selebritis lainnya.

Atau mungkin berita ini menjadi menarik juga karena selain sarat dengan isyu politik, korupsi, tapi juga karena unsur yang murahan tapi justru menarik dalam kasus ini, yaitu isyu asmara.

Saya sendiri secara pribadi dan orang awam, kaget waktu pertama kali kasus ini mencuat,apalagi melibatkan orang-orang besar yang seharusnya menjadi penegak hukum dan contoh dalam masyarakat. Tapi yang pasti benar atau tidaknya, kasus ini merupakan konspirasi tingkat tinggi, dan kalau saya merasa dibalik isyu murahan asmara tersebut sebenarnya masih ada hal lain yang lebih besar yang melatarbelakangi kasus ini.

Tapi itulah hidup, semakin manusia mendapatkan derajat hidup yang tinggi semakin tinggi pula tingkat cobaan dan godaan yang mendera. Ada istilah godaan terbesar bagi seorang pria, adalah tahta, harga dan wanita. Ada benarnya juga sih..Tapi sebenarnya itu semua tergantung dari tingkat keimanan dan prinsip hidup seseorang.

Manusia memang bukan malaikat, jadi manusia pasti pernah berbuat salah dan pernah khilaf dalam hidupnya. Jadi kita tidak boleh men judge seseorang dari satu sisi saja.
Dalam kasus ini juga kita tidak dapat menarik kesimpulan terlalu cepat, pihak mana yang salah, mana yang benar. Seperti sudah saya bilang ini konspirasi tingkat tinggi, melibatkan banyak pihak berpengaruh. Bisa jadi kasus ini cepat terungkap, tetapi bisa jadi juga jalan ceritanya akan rumit, berliku-liku, alot, atau akan berakhir dengan ending yang dibuat menggantung, demi kepentingan pihak-pihak yang terlibat didalamnya.

HARTA..WANITA..TAHTA...BISA JADI SUMBER KEBAHAGIAAN..BISA JUGA JADI SUMBER KEHANCURAN...

2 comments:

  1. Nalar saya tu gak sanggup memikirkan pola tingkah laku mereka (baca=kaum elit)..krena kterbatasan hal itu, asumsi-asumsi yg ku bangun mjadi sering tidak jelas..nah ngapain aq memikirkan sesuatu yg gak jelas, toh mereka jg orang2 pintar yg tahu kelebihan dan kekurang hukum di Indonesia...

    ReplyDelete
  2. waa.. berat ni berat topiknya. yang jelas, kita yang di sini (orang awam) ga bakal tau jelasnya apa yang terjadi di sana.. :|

    ReplyDelete

Dont be hesitate to give any comment on my posting...