Planning jenjang selanjutnya...
Permit from Diva (ini nih yang agak susah)...
Perkenalan my family & his family..
Taman Tabek Indah, Natar Lampung Selatan,Sabtu-Minggu 23-24 July 2011
Everything is ok and under the control...
One step has been passed..
Wednesday, 27 July 2011
Wednesday, 29 June 2011
TentangBuku Cerita waktu kecil
Dulu waktu saya kecil, sekitar kelas 5 SD, saya punya seorang Abang yang sering membelikan aku buku-buku cerita gitu. Yang paling berkesan adalah buku kumpulan dongeng HC Andersen, dongeng binatang, Serial Tini, Robi dan Susi, Lima Sekawan, Malory Towers, dan Si Harry Bengal. Sejak itu aku jadi suka baca buku.
Kalau serial Robi dan Susi atau Tini saya paling suka liat gambar-gambarnya, bikin saya jadi berkhayal dan ingin merasakan apa yang di rasakan dalam buku itu. Kalau buku dongeng saya suka endingnya yang selalu happy end. Kalau Lima Sekawan saya suka ketegangan jalan ceritanya yang selalu bikin penasaran. Kalau Malory Towers saya suka karena jadi bikin saya berkhayal asyiknya sekolah di asrama seperti yang ada yang ada dalam serial itu.
Dulu waktu saya kecil belum banyak komik-komik serial Jepang seperti sekarang, yang saya ingat serial komik Jepang yang pertama saya punya waktu itu adalah serial Candy. Hanya itu yang saya suka, yang lainnya saya tidak mengikutinya entah karena ceritanya atau saya nya yang mulai beranjak dewasa. Selain itu buku dalam format komik pada jaman itu adalah serial Tin Tin dan Asterix. Dan ada satu serial komik yang paling berkesan buat saya yaitu Mimi si Hitam. Model komiknya vintage gitu, dengan kertas coklat dan soft cover serta gambar yang hitam putih. Tapi ceritanya yang kocak yaitu tentang anak Africa yang hitam yang sangat nakal dan saking nakalnya sehingga membuat ibunya yang sangat gendut selalu memarahinya dengan memukul pantat si Mimi , bikin saya selalu ingat sampai sekarang.
Namun sayang sebagian besar koleksi saya itu banyak yang hilang, baik karena packing waktu kami pindah rumah, ataupun di pinjam, karena dulu saking banyaknya saya sampai membuka perpustakaan kecil di paviliun samping rumah, kemudian banyak buku-buku yang di pinjamkan banyak yang tidak kembali. Sebagian kecil masih ada koleksi saya yang tersisa, saya berikan pada ponakan saya Fitri, yang kemudian sekarang dikembalikan lagi dan menjadi koleksi Diva.
Saat saya dewasa saya tetap suka baca buku, koleksi saya mulai dari novel, cerita-cerita bijak dan kumpulan pengalaman dari pengarangnya, seperti serial Laskar Pelangi by Andre Hirata, novel-novel by Dewi Dee Lestari, Naked Traveler by Trinity, Harry Potter by JK Rowling, atau buku curhatan seperti Kicau Kacau by Indra Herlambang. Novel-novel nyeleneh seperti karangan Djenar Masayu, serta buku-buku motivator dengan bahasa yang tidak begitu menggurui saya juga suka. Selain itu saya juga menyukai novel bertema psikopat, secara saya pun menyukai fim jenis ini.
Kebiasaan baca buku ini saya coba turunkan ke anak saya Diva. Dari kecil saya belikan dan bacakan dia berbagai buku cerita, biasanya saya cari yang halamannya dari hard paper, supaya tidak mudah robek, atau yang ada gambar 3 dimensinya dan banyak warna sehingga menarik. Mulai bisa baca sendiri saya belikan dia majalah anak seperti Bobo , yang merupakan majalah anak sepanjang masa, karena dulu pun saya membaca majalah ini. Saya paling ingat dengan cerita Bona, gajah kecil berbelalai panjang, Pak Janggut atau Oki dan Nirmala yang menjadi cerita bergambar favorit saya di majalah ini.
Jadi anak kecil di jaman sekarang sebenarnya sungguh beruntung, karena ada banyak sekali pilihan buku, mulai dari komik Jepang , cergam, majalah sampai novel. Bahkan buku-buku waktu saya kecil dulu juga banyak yang di cetak ulang, tentunya dengan cetakan yang lebih menarik, walaupun dengan harga yang berlipat-lipat dari waktu saya kecil dulu. Duh saya jadi ingin membelinya lagi, terutama buku-buku yang sebagian koleksi saya dulu sudah hilang.
Walaupun Diva lebih beruntung dari saya, dimana saya dulu punya buku hanya jika di belikan oleh Abang saya ataupun jika ingin membeli buku harus menabung dulu, sedangkan Diva lebih gampang mendapatkan dan memilih buku yang diinginkannya, karena saya tidak pernah keberatan jika membelikan buku untuk dia. Namun ternyata Diva tidak begitu menyukai buku komik, dia lebih suka majalah,seperti majalah Girl atau novel, seperti serial KKPK yang merupakan singkatan dari Kecil-Kecil Punya Karya, berisi cerita-cerita yang di karang oleh anak-anak juga. Setiap ke Gramedia, ulang tahun atau sebagai hadiah dia selalu minta belikan serial ini.
Saya dan Diva masing-masing mempunyai koleksi buku. Namun saya ingin ada buku yang kami berdua bisa nikmati. Maka saya browsing, kemudian saya menemukan novel Pollyana, yang jika saya baca resensi nya format nya novel, namun ceritanya bisa untuk anak-anak. Waktu saya mencarinya di Gramedia, ternyata masih indent. Namun kami menemukan versi cergam nya, dan karena bukunya tipis dalam waktu setengah jam Diva pun menyelesaikannya. Kemudian waktu versi novelnya datang ,saya membelinya, dan menjadi buku bacaan sebelum Diva tidur. Namun karena bukunya terlalu tebal dan bahasanya termasuk bahasa 'tinggi', kadang Diva jadi agak bosan mendengarnya.
Sampai suatu waktu ketika ke Gramedia, saya melihat cetakan ulang buku Harry Bengal dan Adikku yang Nakal, karangan Dorothy Edwards, pengarang dari Inggris. Rupanya buku ini ada serialnya, namun waktu kecil dulu saya hanya memiliki satu judul. Cerita dan pesan-pesan dari cerita-ceritanya sangat berkesan, dengan bahasa yang sederhana, bab-bab ceritan yang tidak terlalu panjang, dan sebelumnya saya pernah membacakan Diva cerita si Harry Bengal dari koleksi saya waktu kecil, dan dia suka. Maka tanpa pikir panjang saya langsung membelinya, dan ternyata Diva suka, saya pun suka sehingga buku ini menjadi bahan bacaan kami berdua, baik saya bacakan sebelum tidur maupun kami masing-masing membaca sendiri.
Ceritanya sederhana, kisah anak yang bercerita tentang tingkah adik perempuannya yang nakal dan temannya si Harry yang bengal. Dari lima serialnya, keempat judul lainnya memakai judul tentang Adikku yang Nakal, namun tetap tokoh-tokohnya sama, terutama si Harry Bengal. Bahkan waktu ponakan saya Fitri, ulang tahun saya membelikan serial ini sebagai hadiah ulang tahunnya, karena ponakan saya itu memang paling suka buku berformat anak-anak seperti itu.
Here is the picture...
Kalau serial Robi dan Susi atau Tini saya paling suka liat gambar-gambarnya, bikin saya jadi berkhayal dan ingin merasakan apa yang di rasakan dalam buku itu. Kalau buku dongeng saya suka endingnya yang selalu happy end. Kalau Lima Sekawan saya suka ketegangan jalan ceritanya yang selalu bikin penasaran. Kalau Malory Towers saya suka karena jadi bikin saya berkhayal asyiknya sekolah di asrama seperti yang ada yang ada dalam serial itu.
Dulu waktu saya kecil belum banyak komik-komik serial Jepang seperti sekarang, yang saya ingat serial komik Jepang yang pertama saya punya waktu itu adalah serial Candy. Hanya itu yang saya suka, yang lainnya saya tidak mengikutinya entah karena ceritanya atau saya nya yang mulai beranjak dewasa. Selain itu buku dalam format komik pada jaman itu adalah serial Tin Tin dan Asterix. Dan ada satu serial komik yang paling berkesan buat saya yaitu Mimi si Hitam. Model komiknya vintage gitu, dengan kertas coklat dan soft cover serta gambar yang hitam putih. Tapi ceritanya yang kocak yaitu tentang anak Africa yang hitam yang sangat nakal dan saking nakalnya sehingga membuat ibunya yang sangat gendut selalu memarahinya dengan memukul pantat si Mimi , bikin saya selalu ingat sampai sekarang.
Namun sayang sebagian besar koleksi saya itu banyak yang hilang, baik karena packing waktu kami pindah rumah, ataupun di pinjam, karena dulu saking banyaknya saya sampai membuka perpustakaan kecil di paviliun samping rumah, kemudian banyak buku-buku yang di pinjamkan banyak yang tidak kembali. Sebagian kecil masih ada koleksi saya yang tersisa, saya berikan pada ponakan saya Fitri, yang kemudian sekarang dikembalikan lagi dan menjadi koleksi Diva.
Saat saya dewasa saya tetap suka baca buku, koleksi saya mulai dari novel, cerita-cerita bijak dan kumpulan pengalaman dari pengarangnya, seperti serial Laskar Pelangi by Andre Hirata, novel-novel by Dewi Dee Lestari, Naked Traveler by Trinity, Harry Potter by JK Rowling, atau buku curhatan seperti Kicau Kacau by Indra Herlambang. Novel-novel nyeleneh seperti karangan Djenar Masayu, serta buku-buku motivator dengan bahasa yang tidak begitu menggurui saya juga suka. Selain itu saya juga menyukai novel bertema psikopat, secara saya pun menyukai fim jenis ini.
Kebiasaan baca buku ini saya coba turunkan ke anak saya Diva. Dari kecil saya belikan dan bacakan dia berbagai buku cerita, biasanya saya cari yang halamannya dari hard paper, supaya tidak mudah robek, atau yang ada gambar 3 dimensinya dan banyak warna sehingga menarik. Mulai bisa baca sendiri saya belikan dia majalah anak seperti Bobo , yang merupakan majalah anak sepanjang masa, karena dulu pun saya membaca majalah ini. Saya paling ingat dengan cerita Bona, gajah kecil berbelalai panjang, Pak Janggut atau Oki dan Nirmala yang menjadi cerita bergambar favorit saya di majalah ini.
Jadi anak kecil di jaman sekarang sebenarnya sungguh beruntung, karena ada banyak sekali pilihan buku, mulai dari komik Jepang , cergam, majalah sampai novel. Bahkan buku-buku waktu saya kecil dulu juga banyak yang di cetak ulang, tentunya dengan cetakan yang lebih menarik, walaupun dengan harga yang berlipat-lipat dari waktu saya kecil dulu. Duh saya jadi ingin membelinya lagi, terutama buku-buku yang sebagian koleksi saya dulu sudah hilang.
Walaupun Diva lebih beruntung dari saya, dimana saya dulu punya buku hanya jika di belikan oleh Abang saya ataupun jika ingin membeli buku harus menabung dulu, sedangkan Diva lebih gampang mendapatkan dan memilih buku yang diinginkannya, karena saya tidak pernah keberatan jika membelikan buku untuk dia. Namun ternyata Diva tidak begitu menyukai buku komik, dia lebih suka majalah,seperti majalah Girl atau novel, seperti serial KKPK yang merupakan singkatan dari Kecil-Kecil Punya Karya, berisi cerita-cerita yang di karang oleh anak-anak juga. Setiap ke Gramedia, ulang tahun atau sebagai hadiah dia selalu minta belikan serial ini.
Saya dan Diva masing-masing mempunyai koleksi buku. Namun saya ingin ada buku yang kami berdua bisa nikmati. Maka saya browsing, kemudian saya menemukan novel Pollyana, yang jika saya baca resensi nya format nya novel, namun ceritanya bisa untuk anak-anak. Waktu saya mencarinya di Gramedia, ternyata masih indent. Namun kami menemukan versi cergam nya, dan karena bukunya tipis dalam waktu setengah jam Diva pun menyelesaikannya. Kemudian waktu versi novelnya datang ,saya membelinya, dan menjadi buku bacaan sebelum Diva tidur. Namun karena bukunya terlalu tebal dan bahasanya termasuk bahasa 'tinggi', kadang Diva jadi agak bosan mendengarnya.
Sampai suatu waktu ketika ke Gramedia, saya melihat cetakan ulang buku Harry Bengal dan Adikku yang Nakal, karangan Dorothy Edwards, pengarang dari Inggris. Rupanya buku ini ada serialnya, namun waktu kecil dulu saya hanya memiliki satu judul. Cerita dan pesan-pesan dari cerita-ceritanya sangat berkesan, dengan bahasa yang sederhana, bab-bab ceritan yang tidak terlalu panjang, dan sebelumnya saya pernah membacakan Diva cerita si Harry Bengal dari koleksi saya waktu kecil, dan dia suka. Maka tanpa pikir panjang saya langsung membelinya, dan ternyata Diva suka, saya pun suka sehingga buku ini menjadi bahan bacaan kami berdua, baik saya bacakan sebelum tidur maupun kami masing-masing membaca sendiri.
Ceritanya sederhana, kisah anak yang bercerita tentang tingkah adik perempuannya yang nakal dan temannya si Harry yang bengal. Dari lima serialnya, keempat judul lainnya memakai judul tentang Adikku yang Nakal, namun tetap tokoh-tokohnya sama, terutama si Harry Bengal. Bahkan waktu ponakan saya Fitri, ulang tahun saya membelikan serial ini sebagai hadiah ulang tahunnya, karena ponakan saya itu memang paling suka buku berformat anak-anak seperti itu.
Here is the picture...
Label:
My activities,
My Diva,
Sharing
Sunday, 8 May 2011
Tentang Teman yang kecelakaan pesawat
Hari Sabtu siang, ada sms dari teman kuliah ku Wati mengabarkan kemungkinan besar Tedi Efendi,teman kami waktu kuliah di Bandung dulu menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Merpati di laut Kaminana, Papua. Teman saya itu sempat melihat postingan di wall fb Tedi yang mengabarkan soal itu.
Langsung saya check ke fb nya dan benar saja, berita terakhir baru jasad istri nya yang ditemukan, sedangnya jasad Tedi dan anak laki-lakinya belum diketemukan.
Kaget sekali mendengar berita ini, apalagi Tedi merupakan salah satu teman kuliah saya, dimana dulu di kelas kami dominan adalah mahasiswa wanita, hanya 5 orang laki-laki , jadi mereka sebagai minoritas otomatis menjadi dekat dengan kami semua.
Tedi teman saya ini rupanya meneruskan ke Akpol, kemudia dia ditempatkan di Sorong, Papua. Rupanya perjalanannya ke Kaimana, dalam rangka promosi jabatan. Namun takdir berkata lain, 500 meter sebelum landing, diperkirakan akibat cuaca buruk pesawat jatuh di lautan Kaminana, kru dan penumpang tidak ada yang selamat, termasuk diantaranya adalah teman saya Tedi , istrinya Irma dan anaknya Abby.
Baru saja beberapa minggu yang lalu dia mengomentari status saya di fb yang mengatakan ngiler liat RajaAmpat, dan kebetulan karena posisi dia di Sorong, dia komen : 'Kalo dari tempat gw bertugas sekarang ke RajaAmpat tinggal naik boat sekitar 1,5 jam Win'. Terus saya bilang 'Kalo gitu gampang dong ya kalo suatu saat ke sana sudah ada lu Ted, mudah-mudahan lu masih di sana ya'. Dan dia bilang 'Amiiin'...
Gak nyangka ternyata itu adalah komunikasi terakhir saya dengan dia, sampai akhirnya dia dan keluarga kecilnya harus mengalami peristiwa tragis itu.
Emang umur benar-benar gak bisa di sangka ya, kalau Allah berkehendak tiada satu pun yang dapat menolaknya.
Selamat jalan Tedi...kami bangga punya teman seperti mu..bahagialah kau di sana bersama keluarga kecilmu...
Saya jadi ingat dengan foto jadul waktu kuliah dulu,yang mengingatkan kenangan-kenangan bersama Tedi...
Tedi (posisi duduk sebelah kiri berpayung krem)
Geli bayangin tuh cowok-cowok mau aja di suruh foto seperti ini, tapi karena mereka minoritas akhirnya mau aja di paksa dengan kami para cewek-cewek yang narcis senengnya foto-foto itu.
Langsung saya check ke fb nya dan benar saja, berita terakhir baru jasad istri nya yang ditemukan, sedangnya jasad Tedi dan anak laki-lakinya belum diketemukan.
Kaget sekali mendengar berita ini, apalagi Tedi merupakan salah satu teman kuliah saya, dimana dulu di kelas kami dominan adalah mahasiswa wanita, hanya 5 orang laki-laki , jadi mereka sebagai minoritas otomatis menjadi dekat dengan kami semua.
Tedi teman saya ini rupanya meneruskan ke Akpol, kemudia dia ditempatkan di Sorong, Papua. Rupanya perjalanannya ke Kaimana, dalam rangka promosi jabatan. Namun takdir berkata lain, 500 meter sebelum landing, diperkirakan akibat cuaca buruk pesawat jatuh di lautan Kaminana, kru dan penumpang tidak ada yang selamat, termasuk diantaranya adalah teman saya Tedi , istrinya Irma dan anaknya Abby.
Baru saja beberapa minggu yang lalu dia mengomentari status saya di fb yang mengatakan ngiler liat RajaAmpat, dan kebetulan karena posisi dia di Sorong, dia komen : 'Kalo dari tempat gw bertugas sekarang ke RajaAmpat tinggal naik boat sekitar 1,5 jam Win'. Terus saya bilang 'Kalo gitu gampang dong ya kalo suatu saat ke sana sudah ada lu Ted, mudah-mudahan lu masih di sana ya'. Dan dia bilang 'Amiiin'...
Gak nyangka ternyata itu adalah komunikasi terakhir saya dengan dia, sampai akhirnya dia dan keluarga kecilnya harus mengalami peristiwa tragis itu.
Emang umur benar-benar gak bisa di sangka ya, kalau Allah berkehendak tiada satu pun yang dapat menolaknya.
Selamat jalan Tedi...kami bangga punya teman seperti mu..bahagialah kau di sana bersama keluarga kecilmu...
Saya jadi ingat dengan foto jadul waktu kuliah dulu,yang mengingatkan kenangan-kenangan bersama Tedi...
Tedi (posisi duduk sebelah kiri berpayung krem)
Geli bayangin tuh cowok-cowok mau aja di suruh foto seperti ini, tapi karena mereka minoritas akhirnya mau aja di paksa dengan kami para cewek-cewek yang narcis senengnya foto-foto itu.
Label:
My activities,
My feeling,
Sharing
Tentang Novel Diva
Dari kecil saya suka beliin Diva buku, mulai dari buku cerita sederhana dengan lembaran yang tebal, buku dari kain, buku-buku waktu saya kecil, sampai majalah anak bekas.Setiap mau tidur juga saya berusaha selalu bacain buku atau dongeng.
Mulai besar Diva sempat agak jarang baca buku, karena lebih suka nonton tv atau internet. Saya coba beliin komik, ternyata dia gak gitu suka.
Tapi saya tidak menyerah, saya sering ajak dia ke perpustakaan dekat rumah, sampai akhirnya dia menemukan buku favoritnya serial KKPK, yaitu novel anak yang di tulis oleh anak-anak juga.Akhirnya setiap ke toko buku, ulang tahun atau hadiah, Diva selalu minta dibelikan serial KKPK ini. Ini dia koleksi nya...
Waktu SD kelas 4, saya coba cari novel lain yang cocok buat anak seumur Diva, setelah browsing saya dapat buku novel terjemahan judul nya Pollyana by Eleanor H, Porter dari resensinya ceritanya so inspired , tentang anak perempuan yang bernasib malang namun selalu berusaha gembira. Memang karena terjemahan, beberapa bagian terdengar aneh, dan bahasanya pun termasuk sastra tinggi, tapi setiap saya bacakan sebelum tidur, Diva keliatan so interest.
Setiap ke toko buku saya juga selalu sempatkan hunting buku novel anak, sampai suatu hari secara tidak sengaja di bazar buku dapat buku The Mum-Minder, karangan Jacqueline Wilson, novel tipis dengan tulisan besar-besar dan ilustrasi lucu, tentang seorang anak kecil yang menggantikan tugas ibunya yang seorang pengasuh dan sedang sakit. Diva menyelesaikan buku ini dalam waktu beberapa jam saja. So exciting to see it...here is the pic..
Mulai besar Diva sempat agak jarang baca buku, karena lebih suka nonton tv atau internet. Saya coba beliin komik, ternyata dia gak gitu suka.
Tapi saya tidak menyerah, saya sering ajak dia ke perpustakaan dekat rumah, sampai akhirnya dia menemukan buku favoritnya serial KKPK, yaitu novel anak yang di tulis oleh anak-anak juga.Akhirnya setiap ke toko buku, ulang tahun atau hadiah, Diva selalu minta dibelikan serial KKPK ini. Ini dia koleksi nya...
Waktu SD kelas 4, saya coba cari novel lain yang cocok buat anak seumur Diva, setelah browsing saya dapat buku novel terjemahan judul nya Pollyana by Eleanor H, Porter dari resensinya ceritanya so inspired , tentang anak perempuan yang bernasib malang namun selalu berusaha gembira. Memang karena terjemahan, beberapa bagian terdengar aneh, dan bahasanya pun termasuk sastra tinggi, tapi setiap saya bacakan sebelum tidur, Diva keliatan so interest.
Setiap ke toko buku saya juga selalu sempatkan hunting buku novel anak, sampai suatu hari secara tidak sengaja di bazar buku dapat buku The Mum-Minder, karangan Jacqueline Wilson, novel tipis dengan tulisan besar-besar dan ilustrasi lucu, tentang seorang anak kecil yang menggantikan tugas ibunya yang seorang pengasuh dan sedang sakit. Diva menyelesaikan buku ini dalam waktu beberapa jam saja. So exciting to see it...here is the pic..
Label:
My activities,
My Diva,
Sharing
Sunday, 1 May 2011
Tentang Masakan ku
Karena saya jarang masak, maka beberapa dari hasil masakanku yang terbilang sukses rasanya pantas untuk selalu diingat-ingat...
Ikan Gurame fille saus mentega dan Mix Salad
Crispy Fried Banana with Cheese and Milk
The Steam Brocoli Cheese Chicken Tofu
The Lasagna ,Schotel & Mix Salad
Terung Ungu isi Daging
Thursday, 10 March 2011
Tentang penyakit itu
What a shocking news..begitu reaksi ponakan saya Fitri, waktu saya kabari tentang penyakit saya.
Buat saya sendiri hal ini sebenarnya sudah saya duga, walopun saya tadinya tidak mau berprangka negatif, cuma tetap saja saya sadar saya harus persiapkan mental saya untuk hal yang terburuk sekalipun.
Kemarin, hari Kamis 24 Februari 2011, setelah seminggu sebelumnya saya konsultasi dengan dokter bedah di salah satu RS swasta di kota saya, saya melakukan USG. Setelah itu hasilnya saya konsultasikan ke dokter bedah tersebut, dan dinyatakan ada kista di payudara saya.
Dokter menyarankan untuk dilakukan biopsi. Agak kaget juga sih, apalagi saya sebelumnya belum pernah berurusan dengan yang namanya operasi. Tadinya sempet kepikiran biar cepat beres , mau atur jadwal aja buat biopsi, karena dokter bilang minimal minep 1 malam.
Tapi setelah ada opini dari orang-orang terdekat, saya coba cari second opinion. Akhirnya setelah beberapa minggu saya punya waktu untuk kedokter yang lebih senior. And thanks God, biopsi is the last step. First he just give me a medicine for 2 weeks, and see the progress.
After 2 weeks, saya merasa kista tersebut entah mengecil atau hilang sama sekali, yang pasti saya tidak lagi merasakan nyeri-nyeri yang sebelumnya saya rasakan. Dan yang seharusnya saya konsultasi lagi saya pun merasa tidak perlu (dan juga tidak sempat) konsultasi lagi.
Mudah-mudahan it gonna be always ok...
Buat saya sendiri hal ini sebenarnya sudah saya duga, walopun saya tadinya tidak mau berprangka negatif, cuma tetap saja saya sadar saya harus persiapkan mental saya untuk hal yang terburuk sekalipun.
Kemarin, hari Kamis 24 Februari 2011, setelah seminggu sebelumnya saya konsultasi dengan dokter bedah di salah satu RS swasta di kota saya, saya melakukan USG. Setelah itu hasilnya saya konsultasikan ke dokter bedah tersebut, dan dinyatakan ada kista di payudara saya.
Dokter menyarankan untuk dilakukan biopsi. Agak kaget juga sih, apalagi saya sebelumnya belum pernah berurusan dengan yang namanya operasi. Tadinya sempet kepikiran biar cepat beres , mau atur jadwal aja buat biopsi, karena dokter bilang minimal minep 1 malam.
Tapi setelah ada opini dari orang-orang terdekat, saya coba cari second opinion. Akhirnya setelah beberapa minggu saya punya waktu untuk kedokter yang lebih senior. And thanks God, biopsi is the last step. First he just give me a medicine for 2 weeks, and see the progress.
After 2 weeks, saya merasa kista tersebut entah mengecil atau hilang sama sekali, yang pasti saya tidak lagi merasakan nyeri-nyeri yang sebelumnya saya rasakan. Dan yang seharusnya saya konsultasi lagi saya pun merasa tidak perlu (dan juga tidak sempat) konsultasi lagi.
Mudah-mudahan it gonna be always ok...
Tuesday, 1 March 2011
Tentang Tas Laptop
Sejak punya laptop, tiap liat tas lappy yang keren saya pasti langsung semangat pengen beli...but from all, two of these are the most fave..
The Bally
The Ciciero
Label:
My activities,
My point of view,
Sharing
Tuesday, 1 February 2011
Tentang Mix & Maching
Mix and matching buat saya gak cuma dalam hal gaya dan berpakaian, tapi dalam hal lain juga saya selalu berusaha menerapkan mix and matching itu, contohnya seperti ini:
Monday, 31 January 2011
Tentang Kiluan Bay bersama rombongan kantor
Sebagai pengganti acara outbond kantor Januari ini, setelah bingung mencari tempat jalan alternatif, akhirnya diputuskan untuk pergi ke Kiluan, as my proposal. Semua sepakat acara dilaksanakan Sabtu dan Minggu, 8-9 Januari ini.
Sabtu subuh saya sudah bangun, prepare sarapan buat Radit dan rombongannya yang akan berangkat duluan ke Kiluan buat siapin everything di lokasi.
Sementara saya dan Diva agak siangan bareng orang kantor. Sekitar jam 10 kami berangkat dari kantor. Setelah mampir untuk makan siang di daerah Pantai Ketapang, sesuai perkiraan sekitar jam 3 siang kami sampai Desa Kiluan Negeri.
Sesuai rencana semula, kami langsung menuju Pantai Pasir Putih, tracking melalui jalan setapak yang cukup melelahkan karena turunan dan tanjakannya yang lumayan curam. Setelah kira-kira 15 menit berjalan kaki, rasa lelah itu menjadi terbayarkan saat mendengar debur ombak kemudian melihat hamparan pantai yang berpasir luas dan putih, serta batu-batu besar yang banyak berada di sana. Sebelumnya setiap ke Kiluan saya belum sempat ke sini, jadi saya excited juga liat ada pantai keren seperti ini selain pantai yang ada di pulau Kiluan itu sendiri.
Sampai di Pasir Putih kami disambut dengan segarnya kelapa muda yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Sementara sebagian langsung cari posisi buat berfoto ria ataupun melepas lelah. Sialnya di pantai ini camdig saya kumat lagi penyakit rusak lensanya tidak dapat keluar, sehingga harus nebeng camdig teman buat foto-foto di sini. Gak puas deh foto-foto nya.
Puas foto-foto dan minum kelapa muda, teman-teman kantor yang dominasi cowok langsung menggelar permainan bola di hamparan pantai. Sebagian lagi, termasuk saya, Diva dan Nessa teman cewek saya main ombak dan pasir dipinggir pantai. Sayangnya di pantai ini kita tidak dapat berenang dengan bebas karena ombaknya yang cukup besar dan berbahaya karena merupakan laut lepas, sehingga kita hanya dapat menikmati ombak dipinggirnya saya. Namun semuanya terbayarkan oleh keindahan luas dan putihnya hamparan pasir serta keindahan batu-batu besar yang banyak berada disana.
Puas bermain bola, pasir, ombak dan foto-foto, kami kembali tracking ke lokasi parkir mobil sebelumnya, untuk kemudian ke parkiran yang sudah di pesan untuk selama kami berada di pulau.
Setelah menyebrang dari desa Negeri Kiluan menggunakan perahu, sampai di lokasi pulau sudah berdiri tenda-tenda yang telah dipersiapkan oleh panitia, bahkan ikan dan cumi pun sudah dipersiapkan untuk bekal selama di pulau.
Semua langsung membereskan barang bawaan dan menempati tenda masing-masing, sementara saya, Diva dan Nessa menempati kamar di cottage yang ada di pulau itu. O ya di pulau ini terdapat rumah apung yang dapat menjadi alternatif untuk menginap selama di pulau, walaupun masih baru dan belum jadi seluruhnya tapi pada saat kami disana rumah tersebut sudah di sewaka, karena di pulau penuh dengan rombongan kantor saya, sehingga rombongan lain tersebut tinggal di rumah apung tersebut.Hmmm jadi pengen juga kapan-kapan nyobain nih...
Setelah beres-beres barang bawaan, saya, Diva dan Nessa berenang di pantai sambil tentunya foto-foto dooong..he.he..untungnya Nessa temen saya ini termasuk yang banci foto juga, jadi dapat partner deh saya..
Sementara yang lainnya mulai memanggang ikan dan cumi sampai menjelang malam, untuk kemudian di santap bersama makan malam yang sudah disediakan oleh panitia.
Malamnya kami membuat api unggun, sementara teman-teman asyik bermain kartu, nyanyi dan bermain gitar ataupun ngobrol-ngobrol sambil mengisi malam. Entah sampai jam berapa, karena saya jam setengah 11 an sudah masuk kamar kan tidur karena capek.
Hal yang paling menyenangkan menginap di pinggir pantai seperti ini adalah saat tidur dan bangun kita dapat mendengar debur ombak, I really like it...
Minggu paginya di saat masih agak gelap saya sudah terbangun dan bergabung dengan teman-teman yang di tenda, menyusuri pantai. Setelah itu tidak lama Diva bangun, kemudian saya mengajaknya menyusur pantai berkeliling pulau menikmati segarnya udara pagi dipulau, mencari keong atau karang laut yang berbentuk lucu dan melihat sekawanan burung putih, yang saya tidak tau namanya burung apa, sayang waktu itu saya tidak bawa camera sehingga tidak bisa mengambil gambar mereka.
Setelah sarapan, saya dan beberapa orang teman ikut dolphin tour. Sementara yang lainnya ada yang memancing dan main bola (lagi?). Buat saya sayang saja rasanya kalau sudah di Kiluan tapi tidak menikmati aktivitas melihat langsung populasi lumba-lumba yang di Lampung hanya dapat dinikmati di daerah Kiluan ini.
Namun kali ini saya tidak seberuntung waktu dolphin tour sebelumnya, mungkin karena banyak nya perahu yang ada, sehingga rombongan dolphin tersebut agak malu-malu untuk menampakkan diri. Jika pun ada mereka hanya muncul sesekali hanya sebentar dan tidak dalam jumlah yang banyak.
Baru setelah saling memisahkan diri dengan rombongan dan sebagian sudah kembali ke pulau, para hewan mamalia tersebut bermunculan. And for me they always look so amazing..
Selesai dolphin tour, liat pantai Kiluan island yang tenang itu saya dan Diva gak tahan untuk beraktivitas air lagi. Sambil meminjam peralatan snorkling yang ada di pulau itu, dan kebetulan ada perahu kecil milik anak-anak penduduk sekitar pulau yang sedang bermain disitu, saya, Diva dan satu teman saya,Elwin meminjamnya untuk di bawa menjauh dari pantai sambil mencoba melihat terumbu karang yang menurut Radit sudah mulai terlihat keindahannya. Namun belum jauh dari pantai, perahu oleng, rupanya karena Diva yang pecicilan ingin mengambil tumbuhan laut yang muncul kepermukaan, sehingga perahu tidak seimbang kemudian terbalik. Setelah Diva dan Elwin berhasil naik kembali ke perahu, pas saya mau naik juga, perahu kembali oleng. Akhirnya saya dengan pasrah hanya ikut berenang di sisi perahu saja sambil mengitari pantai disekitar pulau. Alhasil rasanya capek banget rasanya berenang di laut kedalaman lumayan sambil berpegangan pada perahu kecil, walaupun sudah memakai life jacket, dan lokasi snorkling yang bagus pun gagal saya dapatkan karena kami salah mengambil arah. Never mind, yang penting have fun lah...
Setelah itu, rugi rasanya kalo sudah sampai di Kiluan hanya duduk-duduk saya. Jadi sambil menunggu lunch siap, saya, Diva dan Nessa teman saya berkeliling di jalan setapak sekitar pulau sambil foto session. Dapat deh spot-spot keren buat foto...
Kembali dari foto session, langsung deh menyantap makan siang yang sudah disiapkan. Setelah itu kami semua packing dan prepare untuk pulang. Sekitar jam setengah 2 perahu-perahu pengangkut rombongan kantor sudah siap mengantar kembali ke seberang. Have nice journey guys...
Sementara saya masih tinggal dipulau, istirahat sambil menunggu Radit dan panitia finish everything. Sore jam 4 an baru kami menyeberang, sampai di Kampung Bali di Desa Kiluan Negeri, tempat mobil kami titipkan, kami membeli fresh fish dulu buat oleh-oleh orang rumah.
Sepanjang perjalanan hujan lebat, jam 9 baru kami tiba dirumah. Diva langsung naik ke tempat tidur,she looks so tired.
Yess we are all tired, but so happy and enjoy the journey..see u again paradiso of Kiluan...;-)
Sabtu subuh saya sudah bangun, prepare sarapan buat Radit dan rombongannya yang akan berangkat duluan ke Kiluan buat siapin everything di lokasi.
Sementara saya dan Diva agak siangan bareng orang kantor. Sekitar jam 10 kami berangkat dari kantor. Setelah mampir untuk makan siang di daerah Pantai Ketapang, sesuai perkiraan sekitar jam 3 siang kami sampai Desa Kiluan Negeri.
Sesuai rencana semula, kami langsung menuju Pantai Pasir Putih, tracking melalui jalan setapak yang cukup melelahkan karena turunan dan tanjakannya yang lumayan curam. Setelah kira-kira 15 menit berjalan kaki, rasa lelah itu menjadi terbayarkan saat mendengar debur ombak kemudian melihat hamparan pantai yang berpasir luas dan putih, serta batu-batu besar yang banyak berada di sana. Sebelumnya setiap ke Kiluan saya belum sempat ke sini, jadi saya excited juga liat ada pantai keren seperti ini selain pantai yang ada di pulau Kiluan itu sendiri.
Sampai di Pasir Putih kami disambut dengan segarnya kelapa muda yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Sementara sebagian langsung cari posisi buat berfoto ria ataupun melepas lelah. Sialnya di pantai ini camdig saya kumat lagi penyakit rusak lensanya tidak dapat keluar, sehingga harus nebeng camdig teman buat foto-foto di sini. Gak puas deh foto-foto nya.
Puas foto-foto dan minum kelapa muda, teman-teman kantor yang dominasi cowok langsung menggelar permainan bola di hamparan pantai. Sebagian lagi, termasuk saya, Diva dan Nessa teman cewek saya main ombak dan pasir dipinggir pantai. Sayangnya di pantai ini kita tidak dapat berenang dengan bebas karena ombaknya yang cukup besar dan berbahaya karena merupakan laut lepas, sehingga kita hanya dapat menikmati ombak dipinggirnya saya. Namun semuanya terbayarkan oleh keindahan luas dan putihnya hamparan pasir serta keindahan batu-batu besar yang banyak berada disana.
Puas bermain bola, pasir, ombak dan foto-foto, kami kembali tracking ke lokasi parkir mobil sebelumnya, untuk kemudian ke parkiran yang sudah di pesan untuk selama kami berada di pulau.
Setelah menyebrang dari desa Negeri Kiluan menggunakan perahu, sampai di lokasi pulau sudah berdiri tenda-tenda yang telah dipersiapkan oleh panitia, bahkan ikan dan cumi pun sudah dipersiapkan untuk bekal selama di pulau.
Semua langsung membereskan barang bawaan dan menempati tenda masing-masing, sementara saya, Diva dan Nessa menempati kamar di cottage yang ada di pulau itu. O ya di pulau ini terdapat rumah apung yang dapat menjadi alternatif untuk menginap selama di pulau, walaupun masih baru dan belum jadi seluruhnya tapi pada saat kami disana rumah tersebut sudah di sewaka, karena di pulau penuh dengan rombongan kantor saya, sehingga rombongan lain tersebut tinggal di rumah apung tersebut.Hmmm jadi pengen juga kapan-kapan nyobain nih...
Setelah beres-beres barang bawaan, saya, Diva dan Nessa berenang di pantai sambil tentunya foto-foto dooong..he.he..untungnya Nessa temen saya ini termasuk yang banci foto juga, jadi dapat partner deh saya..
Sementara yang lainnya mulai memanggang ikan dan cumi sampai menjelang malam, untuk kemudian di santap bersama makan malam yang sudah disediakan oleh panitia.
Malamnya kami membuat api unggun, sementara teman-teman asyik bermain kartu, nyanyi dan bermain gitar ataupun ngobrol-ngobrol sambil mengisi malam. Entah sampai jam berapa, karena saya jam setengah 11 an sudah masuk kamar kan tidur karena capek.
Hal yang paling menyenangkan menginap di pinggir pantai seperti ini adalah saat tidur dan bangun kita dapat mendengar debur ombak, I really like it...
Minggu paginya di saat masih agak gelap saya sudah terbangun dan bergabung dengan teman-teman yang di tenda, menyusuri pantai. Setelah itu tidak lama Diva bangun, kemudian saya mengajaknya menyusur pantai berkeliling pulau menikmati segarnya udara pagi dipulau, mencari keong atau karang laut yang berbentuk lucu dan melihat sekawanan burung putih, yang saya tidak tau namanya burung apa, sayang waktu itu saya tidak bawa camera sehingga tidak bisa mengambil gambar mereka.
Setelah sarapan, saya dan beberapa orang teman ikut dolphin tour. Sementara yang lainnya ada yang memancing dan main bola (lagi?). Buat saya sayang saja rasanya kalau sudah di Kiluan tapi tidak menikmati aktivitas melihat langsung populasi lumba-lumba yang di Lampung hanya dapat dinikmati di daerah Kiluan ini.
Namun kali ini saya tidak seberuntung waktu dolphin tour sebelumnya, mungkin karena banyak nya perahu yang ada, sehingga rombongan dolphin tersebut agak malu-malu untuk menampakkan diri. Jika pun ada mereka hanya muncul sesekali hanya sebentar dan tidak dalam jumlah yang banyak.
Baru setelah saling memisahkan diri dengan rombongan dan sebagian sudah kembali ke pulau, para hewan mamalia tersebut bermunculan. And for me they always look so amazing..
Selesai dolphin tour, liat pantai Kiluan island yang tenang itu saya dan Diva gak tahan untuk beraktivitas air lagi. Sambil meminjam peralatan snorkling yang ada di pulau itu, dan kebetulan ada perahu kecil milik anak-anak penduduk sekitar pulau yang sedang bermain disitu, saya, Diva dan satu teman saya,Elwin meminjamnya untuk di bawa menjauh dari pantai sambil mencoba melihat terumbu karang yang menurut Radit sudah mulai terlihat keindahannya. Namun belum jauh dari pantai, perahu oleng, rupanya karena Diva yang pecicilan ingin mengambil tumbuhan laut yang muncul kepermukaan, sehingga perahu tidak seimbang kemudian terbalik. Setelah Diva dan Elwin berhasil naik kembali ke perahu, pas saya mau naik juga, perahu kembali oleng. Akhirnya saya dengan pasrah hanya ikut berenang di sisi perahu saja sambil mengitari pantai disekitar pulau. Alhasil rasanya capek banget rasanya berenang di laut kedalaman lumayan sambil berpegangan pada perahu kecil, walaupun sudah memakai life jacket, dan lokasi snorkling yang bagus pun gagal saya dapatkan karena kami salah mengambil arah. Never mind, yang penting have fun lah...
Setelah itu, rugi rasanya kalo sudah sampai di Kiluan hanya duduk-duduk saya. Jadi sambil menunggu lunch siap, saya, Diva dan Nessa teman saya berkeliling di jalan setapak sekitar pulau sambil foto session. Dapat deh spot-spot keren buat foto...
Kembali dari foto session, langsung deh menyantap makan siang yang sudah disiapkan. Setelah itu kami semua packing dan prepare untuk pulang. Sekitar jam setengah 2 perahu-perahu pengangkut rombongan kantor sudah siap mengantar kembali ke seberang. Have nice journey guys...
Sementara saya masih tinggal dipulau, istirahat sambil menunggu Radit dan panitia finish everything. Sore jam 4 an baru kami menyeberang, sampai di Kampung Bali di Desa Kiluan Negeri, tempat mobil kami titipkan, kami membeli fresh fish dulu buat oleh-oleh orang rumah.
Sepanjang perjalanan hujan lebat, jam 9 baru kami tiba dirumah. Diva langsung naik ke tempat tidur,she looks so tired.
Yess we are all tired, but so happy and enjoy the journey..see u again paradiso of Kiluan...;-)
Thursday, 6 January 2011
Tentang Holiday Akhir 2010,Awal 2011
Pertengahan bulan Desember..liburan anak sekolah...tadinya kepengen sesuatu yang baru untuk liburan akhir tahun sekali ini..tapi karena kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya diputuskan liburan (lagi-lagi) ke tempat abang di Bogor..so temanya kembali..Liburan anak sekolah...;-)
1st day, 24 January 2010
Setelah perjalanan by damri di malam harinya, early morning saya dan Diva + Kiki, ponakan, sudah tiba di Bogor, di jemput dengan abang, mampir dulu di istana Bogor, nemenin rusa-rusa di sana breakfast wortel, dimana dengan harga Rp. 1.000 kita mendapatkan seikat wortel dari para penjual yang banyak berada di sana. Diva dan Kiki dengan semangat memberikan mereka wortel.Here it the picture...
Sampai rumah Bogor, beres-beres, mandi, breakfast , langsung prepare to go. Schedule hari ini adalah mengunjungi rumah Kakak tertua Ibu saya, yang biasa saya panggil Bu Gede, yang sedang sakit parah. Janjian dengan kakak ipar saya dari Bandung, ketemuan di Bekasi, rombongan dengan Ibu, Kak Dewi, Kak Achi, Diva menuju ke rumah adik ibu, yang biasa saya panggil Mak Cik, karena beliau yang tau pasti rumah Bu Gede. Gilaa lokasi rumah yang jauh di tambah jalan yang jelek, membuat perjalanan jadi terasa jauh sekali, akhirnya menjelang siang baru sampai di Tangerang, baru kemudian menuju daerah Jagakarsa, lokasi rumah Bu Gede.
Sekarang perjalanan terasa semakin jauh karena ditambah macet...cet..cet...pfuuuuuh pantesan yang sama-sama di Jabotabek saja belum tentu setahun sekali ketemu karena lokasi yang jauh n kemacetan seperti ini. Setelah mampir untuk lunch dulu, baru deh menjelang sore nyampe di rumah Kak Devi, anaknya Bu Gede.
Kasian sekali melihat keaadaan Bu Gede sekarang. Aku inget banget dulunya dia wanita yang cantik, jago menjahit, dan suka bercanda (walaupun di umur nya yang senja), namun sekarang dia sangat kurus, hanya bisa duduk, bicara pun seadanya, dan tidak pernah lepas dari tabung oksigen untuk bantuan pernapasannya. Ternyata kalau Tuhan berkehendak, semudah itu dia membuat manusia tidak berdaya ya..
So hari pertama ini saya mendapat pelajaran berarti dari peristiwa sakitnya tante saya itu...
2nd Day, Sunday 26 December 2010
Dari subuh suasana rumah Bogor sudah heboh..prepare to go to Puncak. Kecuali Ibu, Kak Achi dan Dito,ponakan saya semua bersemangat. Kenapa musti subuh-subuh? tujuannya adalah menghindari macet..tau sendiri kan jaman liburan gini,wiken pula..kebayang gimana macetnya jalan.
So dalam keadaan sebagian besar belum mandi kami berangkat ke Puncak. Tujuan pertama adalah tempat nongkrong langganan sambil makan jagung bakar, indomie dan roti bakar di Puncak Pass.Sempat foto-foto juga siiih...
Setelah itu kami mengambil arah turun, tidak lupa kami sempatkan mampir ke Cimory, resto dan factory tempat minum Yoghurt dan susu murni yang menurut saya susu cair kemasan botol nya paling luezzzzzat di bandingkan merk lain. Teksturnya lembut, kental nya sedang, dan rasanya itu lho passs banget , gak terlalu manis, yummy..yummy gimanaaa gitu. Dengan berbagai rasa seperti coklat, strawberry, melon, peach, banana, dan coffee, saya paling suka yang rasa Green Tea..gue banget gitu loh..he.he. Tapi sayang susu produk Cimory ini gak banyak di jual pasar Swalayan, di kota besar saja, saya jarang menemukan, apalagi di Lampung. So saya membeli dalam jumlah agak banyak sekalian, dengan perjuangan selama perjalanan saya selalu simpan menggunakan tas berlapis kertas aluminium dari Walls, dan sampai dirumah saya bekukan di freezer.
Sayang seribu sayang, belum lagi keluar dari lokasi Cimory, ada pemberitahuan bahwa jalur dari arah Puncak menuju Jakarta dan Bogor sudah ditutup sementara sampai siang ,sebagai kebijaksanaan one way untuk mengatur kemacetan.
Akhirnya kami memutuskan sambil menunggu kembali menuju arah puncak sambil mencari tempat yang menarik. Kami mampir ke tempat wisata Gunung Mas, yang ternyata disana banyak juga wahananya. Ada cafe buat sekedar nyantai sambil minum kopi, teh hangat atau jagung bakar dan rebus, ada bebek boat di danau buatan, permainan trampolin, flying fox, ATV car, riding horse keliling kebun teh, atau sekedar duduk-duduk memandangi kebon teh dan bermain layangan di tanah lapang yang banyak tersedia di sana.
Selama disana Diva,Gusti,Kiki,Faiq & Nabiel naik perahu bebek di danau buatan. Setelah itu kami mencari tanah lapang, Abang Didi dan anak-anak bermain layangan. Kemudian saya dan Diva mencoba keliling kebun teh dengan menaiki kuda, walopun saya cuma naik kuda sebentar, karena gak tega kasian liat kudanya yang ngos2an saya naekin..he.he..Setelah itu tidak lupa saya dan Diva narcis berfoto ria di kebon teh doong..
3rd Day, Monday,27 Dec 2010
Today is gonna be shopping day for para ibu-ibu..:-)..for a while anak-anak stay at home on Bogor. Karena Kak Dewi, Faiq, & Nabiel berangkat ke arah Jatim hari ini, kemudian Bang Didi ada kerjaan di kampus, so Diva, Kiki dan Dito home alone , di awasin tukang kebon Mang Tana, yang kemudian dengan seenaknya di panggil anak-anak dengan nama Mang Dadang (gara-gara waktu macet dipuncak sepanjang jalan para penjual tahu Sumedang meneriakkan nama Haji Dadang sebagai pembuat tahu tersebut...he..he..)
Like ussual saya, Ibu dan Kak Achi berangkat ke Tanah Abang menggunakan kereta Pakuan. Belanja-belanji sampai jam 4, kemudian dengan kereta jam 5 kembali ke Bogor. Rasanya kaki pegel-pegel banget seharian jalan.
Sesampainya di rumah Bogor magrib, Mang Tana, the baby sitter rupanya sudah dari sore pulang. Sementara para anak kecil bermain tidak jauh dari rumah, namun sekembalinya mereka pada heboh, karena Diva sudah dalam keadaan basah, dari ceritanya sih masuk keselokan deket rumah katanya. Pfuuuuh...kids...
Sementara malam nya walaupun badan capek, teteeep aja para ibu-ibu menggelar hasil hunting dari shopping td siang, pfuuuuuh ..women...he.he.
4th Day, Selasa,28 Dec 2011
Planning hari ini ngajak anak-anak. Setelah semula bingung antara ke Dufan atau Kidzania, akhirnya decision ke Kidzania. Berangkat bareng dengan Bang Didi yang mau meeting di daerah Thamrin, kami semua di drop di Pasific Place.
Karena masih dalam suasana Natal, jadi di mal ini penuh dengan aneka macam pohon natal dan segala yang berbau Natal..hmmm bikin gak tahan bwt foto-foto nih..he..he..
Secara disana adanya gerai-gerai yang gak mungkin buat shopping, karena semuanya adalah brand ternama yang harganya selangit tingkat tujuh..he..he.. akhirnya my mom, Kak Achi dan Dito memisahkan diri ke Mangga Dua.
Sementara saya kemudian mengantri tiket Kidzania, yang ternyata untuk masuk jam 3 siang, dari jam 1 antrean sudah panjang, kebanyakan berasal dari luar kota seperti Bandung, Yogya dan Bali, yang sedang liburan sekolah. Setelah mereka berdua masuk ke Kidzania, tinggal saya bingung sendirian menghabiskan waktu sampai bisa menjemput mereka jam setengah 8 malam nanti.
Akhirnya sambil menunggu saya memutuskan membeli tiket Narnia di Blitz Megaplez, yang berada satu lantai dengan Kidzania, daaaan karena ternyata film baru mulai jam setengah 5, jadi sementara saya shopping around sendiri, sampai akhirnya 1 buah White Musk EDT dan sepatu kets Converse warna pink berhasil membuat saya menggesek kartu debet saya.
Baru setelah itu saya bisa duduk santai sambil menikmati Narnia sampai sekitar jam 7 malam.
Setelah itu menunggu sebentar, saya masuk ke arena Kidzania menjemput Diva dan Kiki. Keluar di kami dijemput Papa, my ex father in law, dan kami terpaksa menginap di rumah Eyang Kung nya Diva, di daerah Bintaro.
5th Day, Wednesday, 29 Dec 2010
Pagi-pagi prepare to back to Bogor,di antar Papa, Tante Angki, Seni , Tama, dan adiknya Seni. Sampai Bogor siang hari, kemudian rasanya badan capek banget, saya sempatkan tidur siang, sementara anak-anak main, dan yang lainnya ke kantor pos untuk mengirimkan paket barang-barang kami yang terlalu banyak jika di bawa.
6th Day, Thursday, 30 Dec 2010
Hari ini Ibu, Kak Achi dan kedua anaknya pulang ke Lampung, Bang Didi ada kerjaan di Tasik, sementara saya dan Diva ke Bandung dengan travel Cipaganti.
Sampai Bandung istirahat sebentar kemudian dengan Putri, Atta,Dara, Nana dan Diva ke Ciwalk.
Setelah itu kita juga mampir ke Jonas Photo (gila udh lama bgt terakhir saya kesini waktu jaman baru lulus kuliah). Jonas yang sekarang sudah semakin besar dan lengkap beserta penjualan frame nya yang lengkap dan gift lain yang cute-cute.
Setelah itu kita sempatkan juga mampir ke Ace Hardware, pusat penjualan furniture, peralatan rumah, gardening, etc yang super lengkap dan model-model nya itu lho yang serba minimalis bikin ngiler dan tambah bikin kebelet kepengen punya rumah sendiri..he.he..Akhirnya saya gak bisa menahan godaan untuk kembali menggesek, kali ini kartu kredit saya...
7th Day, Friday, 31 Dec 2010
The last day of year 2010. Pagi saya dengan Putri membeli perlengkapan untuk acara barbeque nanti malam. Siangan dengan di antar Yudith, kami semua ke arah BIP dan factory outlet, biasaaa shopping (again??).
Kembali dari shopping kami langsung mempersiapkan acara barbeque, Bang Didi selesai kerjaan dari Tasik, ikut juga bergabung dengan kami di Bandung.
Acara barbeque jagung dan ayam serta salad seru juga. Tapi belum selesai acara barbeque, karena capek dan kenyang, sebelum tengah malam saya sudah tertidur, dan sempat terbangun waktu ponakan saya Nuna, Nana dan Puteri berlarian ke atas loteng rumah untuk melihat pertunjukan kembang api menyambut tahun baru 2011.
So good bye 2010 with all histories..and welcome 2011, hope it will be a better year for us..
8th Day, Saturday, 1 Jan 2011
As my flight ticket dated today, so me and Diva prepare in the morning, dropped by Puteri, Yudith & Atta to Primajasa bus pool on BSM. Tepat jam 8 pagi bus berangkat menujut Soeta airport. Dalam perjalanan gara-gara saya update status di twitter, my college friend Sandra ngajakin ketemu, karena dia yang akan menuju Bali rupanya dalam waktu bersamaan menuju Soeta juga. So we make an appointment to meet there.
Sampe Soeta jam 10.30, saya dan Diva check in, kemudian go around Terminal 3 tempat maskapai Garuda berada. Secara it's the first time for Diva have a flight, so she 's so interesting in this flight.
Before boarding, Sandra and I have chat about 10 minutes, not bad for spontanous reunion..he..he..
At 2 p.m we landing on Radin Inten airport and take a taxi to home, as Radit could not pick us up,cause he must go to Kiluan Beach for a survey..
So home sweet home..here we are, end of holiday..welcome to real world...:-))))
1st day, 24 January 2010
Setelah perjalanan by damri di malam harinya, early morning saya dan Diva + Kiki, ponakan, sudah tiba di Bogor, di jemput dengan abang, mampir dulu di istana Bogor, nemenin rusa-rusa di sana breakfast wortel, dimana dengan harga Rp. 1.000 kita mendapatkan seikat wortel dari para penjual yang banyak berada di sana. Diva dan Kiki dengan semangat memberikan mereka wortel.Here it the picture...
Sampai rumah Bogor, beres-beres, mandi, breakfast , langsung prepare to go. Schedule hari ini adalah mengunjungi rumah Kakak tertua Ibu saya, yang biasa saya panggil Bu Gede, yang sedang sakit parah. Janjian dengan kakak ipar saya dari Bandung, ketemuan di Bekasi, rombongan dengan Ibu, Kak Dewi, Kak Achi, Diva menuju ke rumah adik ibu, yang biasa saya panggil Mak Cik, karena beliau yang tau pasti rumah Bu Gede. Gilaa lokasi rumah yang jauh di tambah jalan yang jelek, membuat perjalanan jadi terasa jauh sekali, akhirnya menjelang siang baru sampai di Tangerang, baru kemudian menuju daerah Jagakarsa, lokasi rumah Bu Gede.
Sekarang perjalanan terasa semakin jauh karena ditambah macet...cet..cet...pfuuuuuh pantesan yang sama-sama di Jabotabek saja belum tentu setahun sekali ketemu karena lokasi yang jauh n kemacetan seperti ini. Setelah mampir untuk lunch dulu, baru deh menjelang sore nyampe di rumah Kak Devi, anaknya Bu Gede.
Kasian sekali melihat keaadaan Bu Gede sekarang. Aku inget banget dulunya dia wanita yang cantik, jago menjahit, dan suka bercanda (walaupun di umur nya yang senja), namun sekarang dia sangat kurus, hanya bisa duduk, bicara pun seadanya, dan tidak pernah lepas dari tabung oksigen untuk bantuan pernapasannya. Ternyata kalau Tuhan berkehendak, semudah itu dia membuat manusia tidak berdaya ya..
So hari pertama ini saya mendapat pelajaran berarti dari peristiwa sakitnya tante saya itu...
2nd Day, Sunday 26 December 2010
Dari subuh suasana rumah Bogor sudah heboh..prepare to go to Puncak. Kecuali Ibu, Kak Achi dan Dito,ponakan saya semua bersemangat. Kenapa musti subuh-subuh? tujuannya adalah menghindari macet..tau sendiri kan jaman liburan gini,wiken pula..kebayang gimana macetnya jalan.
So dalam keadaan sebagian besar belum mandi kami berangkat ke Puncak. Tujuan pertama adalah tempat nongkrong langganan sambil makan jagung bakar, indomie dan roti bakar di Puncak Pass.Sempat foto-foto juga siiih...
Setelah itu kami mengambil arah turun, tidak lupa kami sempatkan mampir ke Cimory, resto dan factory tempat minum Yoghurt dan susu murni yang menurut saya susu cair kemasan botol nya paling luezzzzzat di bandingkan merk lain. Teksturnya lembut, kental nya sedang, dan rasanya itu lho passs banget , gak terlalu manis, yummy..yummy gimanaaa gitu. Dengan berbagai rasa seperti coklat, strawberry, melon, peach, banana, dan coffee, saya paling suka yang rasa Green Tea..gue banget gitu loh..he.he. Tapi sayang susu produk Cimory ini gak banyak di jual pasar Swalayan, di kota besar saja, saya jarang menemukan, apalagi di Lampung. So saya membeli dalam jumlah agak banyak sekalian, dengan perjuangan selama perjalanan saya selalu simpan menggunakan tas berlapis kertas aluminium dari Walls, dan sampai dirumah saya bekukan di freezer.
Sayang seribu sayang, belum lagi keluar dari lokasi Cimory, ada pemberitahuan bahwa jalur dari arah Puncak menuju Jakarta dan Bogor sudah ditutup sementara sampai siang ,sebagai kebijaksanaan one way untuk mengatur kemacetan.
Akhirnya kami memutuskan sambil menunggu kembali menuju arah puncak sambil mencari tempat yang menarik. Kami mampir ke tempat wisata Gunung Mas, yang ternyata disana banyak juga wahananya. Ada cafe buat sekedar nyantai sambil minum kopi, teh hangat atau jagung bakar dan rebus, ada bebek boat di danau buatan, permainan trampolin, flying fox, ATV car, riding horse keliling kebun teh, atau sekedar duduk-duduk memandangi kebon teh dan bermain layangan di tanah lapang yang banyak tersedia di sana.
Selama disana Diva,Gusti,Kiki,Faiq & Nabiel naik perahu bebek di danau buatan. Setelah itu kami mencari tanah lapang, Abang Didi dan anak-anak bermain layangan. Kemudian saya dan Diva mencoba keliling kebun teh dengan menaiki kuda, walopun saya cuma naik kuda sebentar, karena gak tega kasian liat kudanya yang ngos2an saya naekin..he.he..Setelah itu tidak lupa saya dan Diva narcis berfoto ria di kebon teh doong..
3rd Day, Monday,27 Dec 2010
Today is gonna be shopping day for para ibu-ibu..:-)..for a while anak-anak stay at home on Bogor. Karena Kak Dewi, Faiq, & Nabiel berangkat ke arah Jatim hari ini, kemudian Bang Didi ada kerjaan di kampus, so Diva, Kiki dan Dito home alone , di awasin tukang kebon Mang Tana, yang kemudian dengan seenaknya di panggil anak-anak dengan nama Mang Dadang (gara-gara waktu macet dipuncak sepanjang jalan para penjual tahu Sumedang meneriakkan nama Haji Dadang sebagai pembuat tahu tersebut...he..he..)
Like ussual saya, Ibu dan Kak Achi berangkat ke Tanah Abang menggunakan kereta Pakuan. Belanja-belanji sampai jam 4, kemudian dengan kereta jam 5 kembali ke Bogor. Rasanya kaki pegel-pegel banget seharian jalan.
Sesampainya di rumah Bogor magrib, Mang Tana, the baby sitter rupanya sudah dari sore pulang. Sementara para anak kecil bermain tidak jauh dari rumah, namun sekembalinya mereka pada heboh, karena Diva sudah dalam keadaan basah, dari ceritanya sih masuk keselokan deket rumah katanya. Pfuuuuh...kids...
Sementara malam nya walaupun badan capek, teteeep aja para ibu-ibu menggelar hasil hunting dari shopping td siang, pfuuuuuh ..women...he.he.
4th Day, Selasa,28 Dec 2011
Planning hari ini ngajak anak-anak. Setelah semula bingung antara ke Dufan atau Kidzania, akhirnya decision ke Kidzania. Berangkat bareng dengan Bang Didi yang mau meeting di daerah Thamrin, kami semua di drop di Pasific Place.
Karena masih dalam suasana Natal, jadi di mal ini penuh dengan aneka macam pohon natal dan segala yang berbau Natal..hmmm bikin gak tahan bwt foto-foto nih..he..he..
Secara disana adanya gerai-gerai yang gak mungkin buat shopping, karena semuanya adalah brand ternama yang harganya selangit tingkat tujuh..he..he.. akhirnya my mom, Kak Achi dan Dito memisahkan diri ke Mangga Dua.
Sementara saya kemudian mengantri tiket Kidzania, yang ternyata untuk masuk jam 3 siang, dari jam 1 antrean sudah panjang, kebanyakan berasal dari luar kota seperti Bandung, Yogya dan Bali, yang sedang liburan sekolah. Setelah mereka berdua masuk ke Kidzania, tinggal saya bingung sendirian menghabiskan waktu sampai bisa menjemput mereka jam setengah 8 malam nanti.
Akhirnya sambil menunggu saya memutuskan membeli tiket Narnia di Blitz Megaplez, yang berada satu lantai dengan Kidzania, daaaan karena ternyata film baru mulai jam setengah 5, jadi sementara saya shopping around sendiri, sampai akhirnya 1 buah White Musk EDT dan sepatu kets Converse warna pink berhasil membuat saya menggesek kartu debet saya.
Baru setelah itu saya bisa duduk santai sambil menikmati Narnia sampai sekitar jam 7 malam.
Setelah itu menunggu sebentar, saya masuk ke arena Kidzania menjemput Diva dan Kiki. Keluar di kami dijemput Papa, my ex father in law, dan kami terpaksa menginap di rumah Eyang Kung nya Diva, di daerah Bintaro.
5th Day, Wednesday, 29 Dec 2010
Pagi-pagi prepare to back to Bogor,di antar Papa, Tante Angki, Seni , Tama, dan adiknya Seni. Sampai Bogor siang hari, kemudian rasanya badan capek banget, saya sempatkan tidur siang, sementara anak-anak main, dan yang lainnya ke kantor pos untuk mengirimkan paket barang-barang kami yang terlalu banyak jika di bawa.
6th Day, Thursday, 30 Dec 2010
Hari ini Ibu, Kak Achi dan kedua anaknya pulang ke Lampung, Bang Didi ada kerjaan di Tasik, sementara saya dan Diva ke Bandung dengan travel Cipaganti.
Sampai Bandung istirahat sebentar kemudian dengan Putri, Atta,Dara, Nana dan Diva ke Ciwalk.
Setelah itu kita juga mampir ke Jonas Photo (gila udh lama bgt terakhir saya kesini waktu jaman baru lulus kuliah). Jonas yang sekarang sudah semakin besar dan lengkap beserta penjualan frame nya yang lengkap dan gift lain yang cute-cute.
Setelah itu kita sempatkan juga mampir ke Ace Hardware, pusat penjualan furniture, peralatan rumah, gardening, etc yang super lengkap dan model-model nya itu lho yang serba minimalis bikin ngiler dan tambah bikin kebelet kepengen punya rumah sendiri..he.he..Akhirnya saya gak bisa menahan godaan untuk kembali menggesek, kali ini kartu kredit saya...
7th Day, Friday, 31 Dec 2010
The last day of year 2010. Pagi saya dengan Putri membeli perlengkapan untuk acara barbeque nanti malam. Siangan dengan di antar Yudith, kami semua ke arah BIP dan factory outlet, biasaaa shopping (again??).
Kembali dari shopping kami langsung mempersiapkan acara barbeque, Bang Didi selesai kerjaan dari Tasik, ikut juga bergabung dengan kami di Bandung.
Acara barbeque jagung dan ayam serta salad seru juga. Tapi belum selesai acara barbeque, karena capek dan kenyang, sebelum tengah malam saya sudah tertidur, dan sempat terbangun waktu ponakan saya Nuna, Nana dan Puteri berlarian ke atas loteng rumah untuk melihat pertunjukan kembang api menyambut tahun baru 2011.
So good bye 2010 with all histories..and welcome 2011, hope it will be a better year for us..
8th Day, Saturday, 1 Jan 2011
As my flight ticket dated today, so me and Diva prepare in the morning, dropped by Puteri, Yudith & Atta to Primajasa bus pool on BSM. Tepat jam 8 pagi bus berangkat menujut Soeta airport. Dalam perjalanan gara-gara saya update status di twitter, my college friend Sandra ngajakin ketemu, karena dia yang akan menuju Bali rupanya dalam waktu bersamaan menuju Soeta juga. So we make an appointment to meet there.
Sampe Soeta jam 10.30, saya dan Diva check in, kemudian go around Terminal 3 tempat maskapai Garuda berada. Secara it's the first time for Diva have a flight, so she 's so interesting in this flight.
Before boarding, Sandra and I have chat about 10 minutes, not bad for spontanous reunion..he..he..
At 2 p.m we landing on Radin Inten airport and take a taxi to home, as Radit could not pick us up,cause he must go to Kiluan Beach for a survey..
So home sweet home..here we are, end of holiday..welcome to real world...:-))))
Saturday, 1 January 2011
Tentang My First Notebook
Setelah browsing sana sini, cari sana sini, akhirnya saya punya my first note book....Here it is my Dell Inspirion 14R Red colour...
Subscribe to:
Posts (Atom)